Kamis, 26 September 2013

Tugas dan Tulisan bahasa inggris bisnis 2#

kalimat menggunakan hastily, quite,always, hesitantly, closely

hastily       : Don't hastily into a decision, talk it over for good results.
quity         : Full breakfast with bread and milk quite for  activity everyday.

always      : I will always love you, even if you already have a lover that you love.
hesitantly : when beckham penalty kick, he hesitantly to kick towards the left or right.

closely     : when there is a snake crossed the street, lina hugged me closely
 
 
 
 
6. while he was waiting for her hastily  something wrote he on a piece of paper.

7.  last night  I was quite tired after a hard day at the office.

8. when you are feeling depressed  always think of others who worse off than you. 

9. wherever she went  she was watched closely by secret agents for a long time.

10. the defendant  hesitantly walked into the courtroom.
 

Tugas Dan Tulisan 3 English Bisnis 2.


Latihan 15, no. 2 s.d. 6

2. I can't go to the movie tonight because I had to read quran in mosque

3.I couldn't go to Pete's party last Saturday because I have to meet my girlfriends

4. Josh can't go downtown with us this afternoon because He has to go to aceh must visit he grandpa

5. When I was in high school, I had to study hard because I wanted my parents happy

6. I want to travel overseas, you must have a passport and can speak english




 Halaman 106, No.2 s.d. 6

Mengekspresikan Ekspresi :

2. A: I have the hiccups. What  should I do?
    B: You should  drink a glass of water.

3. A: Ali wants to improve his English.What should  he do?
    B: He ought to speak English outside of class every day.

4. A: I don't have any money. I'm broke. I can't pay my rent. I don't have enough money to pay my bills. What should I do?
    B: You had better borrow some money.

5. A: Someone stole my bicycle. What should I do?
    B: You had better call the police.

6. A: I cut my finger. I got blood on my sweater. My finger is okay, but I'm worried about my sweater. What should I do?
    B:  You should soak it in cold water.

Rabu, 25 September 2013

tugas dan tulisan 1 ( bahasa inggris 2 )

kalimat present prosgresif
* She usually walk to the office but now she is riding car
* She  usually uses the motorcycles to the market but now she is taking public transportation
* She usually walk but now she is riding a bike
* She usually run morning but now she is lazy running
* She usually to school but now she is lazy to school
* She usually to sport but now she is lazy to sport
* She usually  went to the mall but now she is lazy go to mall
* she usually goes to the bank riding motorcycles but now she is go to the bank in a car
* she usually goes to school riding motorcycles but now she is go to the school in public transportation
* she usually goes to campus riding motorcycles but now she is go to the school in a car
 
 
 
kalimat preposition 
 
Buat kalimat =BEHIND, IN, OVER, BESIDE, INSEDE, NEXT TO, TOWARDS
 
BEHIND - My car was parked behind the bookstore 
IN - My brother was in the shower
OVER - I stay in bogor over a year
BESIDE - I was standing beside a house
INSEDE - Insede the cupboard
NEXT TO - I am sit next to agung
TOWARDS - We’re moving towards the light.
 

Minggu, 24 Maret 2013

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA


PEMROGRAMAN MULTIMEDI

Pengertian Broadcasting – Broadcasting secara umum dapat diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun 2000-an industri broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan walaupun wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum terlalu. Broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi- produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/ konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum.
Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur. Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya. Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendiri-sendiri. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. SEKILAS BROADCASTING TELEVISI Gambar televisi pertama muncul pada tahun 1920 di Amerika serikat, sedangkan bentuk pesawat televisi pertama muncul di sebuah pameran New York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8 x 10 inch. Sistem televisi elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev Zworykin dan dikembangkan lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika dilihat dari sejarahnya dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang adalah Negara Amerika dan Negara- negara Eropa sampai hari ini. Namun munculnya TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah mengenai televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan dunia broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang jika disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/ Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan. Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news. Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang membentuk dituntutnya tenaga- tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara tidak akan pernah ada siaran televisi.
Pengertian Entertainment
Entertainment/Hiburan adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda maupun perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan bersifat subjektif, bergantung pada penikmatnya. Apabila subjek tersebut merasa terhibur terhadap sesuatu hal, maka hal itu dapat dikatakan suatu hiburan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hiburan mencakup banyak hal, diantaranya musik, film, opera, drama, permainan, olahraga, dan lain sebagainya. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan. Media yang digunakan dalam dunia entertaiment, yaitu:
1. Televisi;
2. Radio;
3. Media cetak; dan
4. Media online.
Pengertian Research and development
Menurut Borg and Gall, educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Penelitian dan pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut L.R. Gay, penelitian dan pengembangan adalah suatu usaha untukmengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukanuntuk menguji teori. Selanjutnya, penelitian pengembangan didefinisikan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sejalan dengan hal tersebut, Richey and Klein mengemukakan bahwa pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapkan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajaran dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah suatu proses kajian sistematik untuk mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang dikembangkan/dihasilkan antara lain berupa bahan pelatihan untuk guru, materi ajar, media pembelajaran, soal-soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak (software),seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.
Selanjutnya Borg and Gall menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut nantinya digunakan.
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Dari empat ciri utama R&D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri utama R&D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk pendidikan dirancang dan dikembangkan untuk kemudian diuji dan diperbaiki/direvisi.

Senin, 28 Januari 2013

tugas bahasa inggris

tugas bhs Inggris
1. Proactive is a human habit to perform the activities carried out on their own and to achieve it we have to work hard to mencapaindibagi into three is the proactive nature, Nurture like keeping behavior, choice when we cornered on an issue or a simple choice.
2. Think it can be interpreted as a decision-a decision that we take yourself to solve a problem or such issues that we need to think carefully to decide. Therefore, we should think carefully and rationally best to confront the problem.
3. First things first in A action in a habit to find the best we get. In terms of things like this the first being to put others down. But the first-the first that is able to work or do the real thing without falling or dropped only to achieve the success we want to achieve.
4. winner we should feel proud of the success and the effort that we have achieved for the wrong kemenangan.Kebiasaan of ourselves that we can get what we do and try your best. To get it is not by any means just for fun.
5. Seek First To Understand berosialisasi habit themselves in an environment where we live with our own environment and must try to understand the feelings of our friends without always understanding. And without very hard on the ego belongs to each of us so that we can always understand us and do the opposite.
6. Synergy is a process of mutual support between the two parties can produce positive habits so that progress can be achieved. And we must erusaha to achieve meaningful goals within ourselves without each other to prioritize the best.
7. Sharpen vision habit of doing something should carefully so that in the right circumstances to achieve something actions and ways of thinking that are not in a hurry to put the best position for an action.

Senin, 29 Oktober 2012

sistem keamanan komputer


ANALISA ALGORITMA SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
MENGGUNAKAN SIDIK JARI

ABSTRAK
Salah satu sistem keamanan komputer yang sedang menjadi kebutuhan masyarakat adalah
sistem keamanan komputer dengan menggunakan sidik jari. Teknologi ini dapat dibilang
cukup untuk melindungi informasi yang penting, karena setiap manusia memiliki sidik jari
yang berbeda-beda / unik. Penggunaan identifikasi seseorang menggunakan sidik jari pada
fingerprint reading, retina mata pada retina scan, dan lainnya tidak lain adalah untuk
menjaga keamanan suatu tempat atau benda. Penggunaan anggota tubuh sebagai input
untuk identifikasi seseorang dalam keamanan disebut penggunaan sistem biometric.
Keluaran dari sistem pencitraan sidik jari adalah berupa sebuah image. Image ini tidak
langsung digunakan sebagai kunci, namun dikonversi dulu menjadi sebuah graf berbobot
yang masing-masing node-nya memiliki “berat” masing-masing. “Berat” inilah yang menurut
rancangan pada makalah ini, digunakan sebagai kunci untuk enkripsi dan dekripsi.

Kata Kunci : Sidik, Jari, Keamanan, Biometrik

1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Informasi sekarang ini merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat luas. Hal ini secara langsung dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang selalu butuh akan informasi yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti berlangganan koran, majalah, dan lain-lain. Dengan mudah masyarakat mendapatkan informasi karena informasi berkembang dengan sangat pesat mengikuti perkembangan dunia. Sama halnya dengan teknologi, informasi berkembang seraya mengikuti perkembangan teknologi. Perkembangan informasi membuat informasi itu menjadi hal yang sangat penting dan membutuhkan keamanan untuk melindungi informasi. Dalam perkembangannya bukan hanya informasi yang menjadi penting, tetapi perkembangan teknologi pun menjadi hal yang sangat penting khususnya teknologi keamanan komputer. Sebagai contoh, sekarang ini manusia berlomba-lomba membangun sebuah sistem untuk melindungi informasi yang mereka miliki dari ancaman virus ataupun orang lain yang berusaha untuk mengambil, memanipulasi ataupun hanya untuk sekedar merusak informasi itu. Perkembangan teknologi keamanan komputer yang menjadi kuncinya sudah marak diperbincangkan, bahkan teknologi keamanan computer dapat menjadi suatu peluang usaha bagi programmer yang dapat menciptakan suatu sistem untuk memproteksi suatu data atau informasi dari ancaman virus atau orang lain seperti membuat anti virus maupun suatu proteksi yang ditanamkan di suatu perangkat yang dapat menyimpan informasi seperti notebook dan PC. Salah satu sistem keamanan komputer yang sedang menjadi kebutuhan masyarakat adalah system keamanan komputer dengan menggunakan sidik jari. Teknologi ini dapat dibilang cukup untuk melindungi informasi yang penting, karena setiap manusia memiliki sidik jari yang berbedabeda / unik. Salah satu perusahaan notebook yang sudah menanamkan suatu system keamanan komputer dengan menggunakan sidik jari di dalam produknya adalah HP COMPAQ 2210B, NOTEBOOK PC. Dengan ini penulis akan menganalisa bagai mana algoritma dan metode bekerjanya sistem keamana sidik jari yang berada pada HP COMPAQ 2210B NOTEBOOK PC.
1.2. BATASAN MASALAH
Dalam jurnal ini membahas sebatas perkembangan teknologi sidik jari sebagai alat untuk melindungi atau memproteksi data dan informasi serta metode dan algoritma sistem yang ada dalam teknologi sidik jari yang menggunakan metode kriptografi di dalam HP Compaq 2210b Notebook PC.
1.3. TUJUAN
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menganalisa metode yang digunakan dalam sistem keamanan yang menggunakan sidik jari serta memberikan solusi dalam memilih alat untuk
melindungi dan memproteksi data dan informasi penting.
1.4. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah dengan mencari studi literatur dengan mengambil dan menyimpulkan data-data yang diperlukan. Studi literatur dalam hal ini ialah mencari bahan-bahan penulisan dari buku – buku dan majalah – majalah mengenai system keamanan komputer dan sumber lainnya, untuk melengkapi bahan yang berhubungan dengan penulisan ilmiah ini. Penulis juga melakukan penganalisaan terhadap kinerja sistem sidik jari yang berada pada HP Compaq 2210b Notebook PC.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. SISTEM BIOMETRIK
Penggunaan identifikasi seseorang menggunakan sidik jari pada fingerprint
reading, retina mata pada retina scan, dan lainnya tidak lain adalah untuk menjaga keamanan suatu tempat atau benda. Penggunaan anggota tubuh sebagai input untuk identifikasi seseorang dalam keamanan disebut penggunaan system biometric. Sistem biometric adalah studi tentang metode otomatis untuk mengenali manusia berdasarkan satu atau lebih bagian tubuh manusia atau kelakuan dari manusia itu sendiri yang meiliki keunikan. Tujuan utama dari penggunaan system biometric adalah untuk menjaga keaslian keunikan kunci, karena hampir tidak mungkin pembacaan input sidik jari atau retina orang yang berbeda menghasilkan hasil pembacaan yang sama.


Gambar 1. fingerprint reader


Gambar 2. retina scanner

Penggunaan sistem biometric memungkinkan keunikan untuk menjaga keamanan suatu tempat atau benda. Hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk menggabungkan sistem biometric dan salah satu algoritma kriptografi, yang dibahas pada jurnal ini adalah algoritma kriptografi klasik.

Pada jurnal ini, pembahasan yang dilakukan dibatasi pada biometrika sidik jari, sehingga perangkat keras yang digunakan adalah fingerprint reader, metode yang digunakanpun sesuai dengan hasil pembacaan biometrika sidik jari. Prinsip pemrosesan pencitraan sidik jari menggunakan  fingerprint reader tergolong rumit, namun sudah banyaknya perangkat keras yang digunakan membuat constraint tersebut menjadi kabur. Prinsip-prinsip pencitraan tersebut diantara lain adalah pattern based dan minutiae based. Pada pattern based fingerprint recognition, pola sidik jari dikelompokkan menjadi 3, yaitu arch, loop dan whorl. Sedangkan pada minutiae based juga terdapat 3 klasifikasi pola yaitu ridge ending, bifurfication, dan dot(short ridge).


Gambar 3 klasifikasi pattern based


Gambar 4 klasifikasi minutiae based

Selain prinsip yang digunakan untuk klasifikasi pola di atas, terdapat juga berbagai sistem sebagi sensor fingerprint. Sistem-sistem sensor fingertpint tersebut antara lain optical, ultrasonic dan capacitance sensors. Pada sensor optical, pencitraan sebuah sidik jari didasarkan pada pembacaan sidik jari menggunakan “sinar terlihat”. Cara kerjanya bisa dianalogikan seperti sebuah digital camera yang menangkap gambar melalui sensor. Namun sensor pada sistem optical ini memiliki beberapa layer(tidak akan dibahas lebih lanjut). Pada sensor ultrasonic, prinsip kerja yang digunakan sama seperti prinsip kerja ultrasonography pada dunia kedokteran, menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk pencitraan lapisan epidermal kulit. Pada sensor capacitance, pencitraan sidik jari didasarkan pada kapasitansi lapisan sidik jari. Lapisan dermal yang bersifat konduktif dan lapisan epidermal yang bersifat non-konduktif memberikan perbedaan untuk dicitrakan pada sistem sensor ini. Pada jurnal ini permasalahan sistem tersebut tidak akan dibahas terlalu dalam melihat pokok pembahasan dari
jurnal ini adalah pembangkitkan kunci dari sebuah sistem biometrika, yang dalam hal ini adalah sidik jari. Pada jurnal ini system sensor yang digunakan tidak dispesifikkan, namun keluaran dari system biometrika tersebut adalah berupa sebuah image seperti pada gambar 3. Gambar ini bisa berbentuk format lain namun intinya adalah sebuah image yang merepresentasikan sidik jari orang.
2.2. TEKNIK KRIPTOGRAFI
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematis yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti : keabsahan, integritas data, serta autentifikasi data. Kriptografi tidak berarti hanya memberikan keamanan informasi saja, namun lebih ke arah teknik-tekniknya. Ada empat tujuan dari ilmu kriptografi, yaitu :
·         kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas
·         integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, system harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain menyangkut penyisipan, penghapusan, dan pensubtitusian data lain ke dalam data yang sebenarnya
·         autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain
·         non-repudiasi, yang berarti begitu pesan terkirim, maka tidak akan dapat dibatalkan.
2.2.1. ENKRIPSI
Proses utama dalam suatu algoritma kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi merubah sebuah plaintext ke dalam bentuk ciphertext. Pada mode ECB (Elekctronic Codebook), sebuah blok pada plaintext dienkripsi ke dalam sebuah blok ciphertext dengan panjang blok yang sama.
Blok cipher memiliki sifat bhahwa setiap blok harus memiliki panjang yang sama (misalnya 128 bit). Namun apabila pesan yang dienkripsi memiliki panjang blok terakhir tidak tepat 128 bit, maka diperlukan mekanisme padding, yaitu penambahan bit-bit dummies untuk menggenapi menjadi panjang blok yang sesuai; biasanya padding dilakukan pada blok terakhir plaintext.
Padding bada blok terakhir bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan penambahan bitbit tertentu. Salah satu contoh penerapan padding dengan cara menambahkan jumlah total padding sebagai byte terakhir pada blok terakhir plaintext. Misalnya panjang blok adalah 128 bit (16 byte) dan pada blok terakhir terdiri dari 88 bit (11 byte) sehingga jumlah padding yang diperlukan adalah 5 byte, yaitu dengan menambahkan angka nol sebanyak 4 byte, kemudian menambahkan angka 5 sebanyak satu byte. Cara lain dapat juga menggunakan penambahan karakter end-of-file pada byte terakhir lalu diberi padding setelahnya.
2.2.2. DEKRIPSI
Dekripsi merupakan proses kebalikan dari proses enkripsi, merubah
ciphertext kembali ke dalam bentuk plaintext. Untuk menghilangkan padding yang diberikan pada saat prpses enkripsi, dilakukan berdasarkan informasi jumlah padding yaitu angka
pada byte terakhir
ü  Dasar Matematis

 Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan deskripsi adalah relasi antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen plaintext dan yang berisi elemen cipertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunan -himpunan tersebut.mApabila elemen-elemen plaintext dinotasikan dengan P, elemen-elemen ciphertext dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D, maka secara matematis proses kriptografi dapat dinyatakan sebagai berikut :


notasi D, maka secara matematis proses kriptografi dapat dinyatakan
sebagai berikut :

Enkripsi : E(P)=C
Dekripsi : D(C)=P atau D(E(P))=P

Pada skema enkripsi konvensional atau kunci simetrik digunakan sebuah kunci untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Kunci tersebut dinotasikan dengan K, sehingga proses kriptografinya adalah :

Enkripsi : EK(P)=C
Dekripsi : DK(C)=P atau DK(EK(P))=P

Sedangkan pada system asymmetric-key digunakan kunci umum (public key) untuk enkripsi dan kunci pribadi (private key) untuk proses dekripsinya sehingga kedua proses tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Enkripsi : EPK(P)=C
Dekripsi : DSK(C)=P atau
DSK(EPK(P))=P

3. PEMBAHASAN

3.1. SEKILAS TENTANG KEMANAN
HP adalah salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar dunia. Hewlett-Packard dibangun oleh dua orang yang bernama Bill Hewlett dan Dave Packard. Bermarkas besar di Palo Alto, California, Amerika Serikat, perusahaan ini memiliki keberadaan global dalam bidang komputasi, percetakan, dan gambaran digital, dan juga menjual perangkat lunak dan pelayanan jasa lainnya. Salah satu produk dari HP adalah HP Compaq 2210b Notebook PC. Di dalamnya terdapat salah satu system keamanan computer yaitu system keamanan dengan menggunakan sidik jari. Plat tempat memindai sidik jari berada di antara touchpad button dan berfungsi untuk masuk ke dalam windows, tetapi plat sidik jari berbeda dengan password, karena pengguna dapat menggunakan password juga untuk masuk ke dalam windows.

Gambar 5. Plat Sidik Jari








3.2. RANCANGAN SISTEM


Gambar 6. Rancangan Sistem

Pada gambar di atas, diperlihatkan rancangan sistem enkripsi dan dekripsi menggunakan sistem biometrika. Pembacaan dari perangkat keras system biometrika yang unik untuk tiap orang akan menghasilkan satu kunci yang unik pula. Kunci ini akan dikonversi sedemikian
hingga menghasilkan sebuah kunci untuk melakukan enkripsi plainteks menjadi cipherteks. Untuk proses dekripsipun juga demikian, kunci unik yang diperoleh dari pembacaan sistem biometrika digunakan sebagai kunci untuk dekripsi cipherteks menjadi plainteks. Jika dilihat dari cara kerja system ini, perubahan kunci yang dibaca dari sistem biometrika tersebut menjadi sebuah string atau bentuk lain adalah sama dengan algoritma enkripsi dan dekripsi biasa. Misalnya enkripsi vigenere cipher menggunakan kunci “apple”, kunci ini dapat dicari menggunakan analisis frekuensi dan teknik lainnya. Pembacaan unik dari sistem biometrika ini juga akan dikonversi menjadi bentuk string pula, namun tidak berbentuk kata-kata yang sering ditemui, bentuknya akan berupa hasil konversi bit-bit dari ascii yang dibaca dari garis-garis sidik jari. Misalnya, hasil pembacaan sistem biometrika tidak berupa kata-kata namun berbentuk abstrak atau bentuk lain yang sulit dipahami dan dilihat pattern-nya.

3.3. ALGORITMA SISTEM ENKRIPSI
DAN DEKRIPSI

Keluaran dari sistem pencitraan sidik jari adalah berupa sebuah image.
Image ini tidak langsung digunakan sebagai kunci(misalnya dengan dikonversi ke dalam bentuk string, karena sangat sulit untuk menghasilkan hasil pembacaan yang sama), namun dikonversi dulu menjadi sebuah graf berbobot yang masing-masing node-nya memiliki “berat” masing-masing. “Berat” inilah yang menurut rancangan pada makalah ini, digunakan sebagai kunci untuk enkripsi dan dekripsi.

Gambar 6 proses konversi dari pencitraan

sidik jari ke graf berbobot Pada gambar 6 diperlihatkan proses konversi sebuah citra sidik jari menjadi sebuah graf berbobot dengan “berat” node yang berbeda-beda. Graf berbobot didefinisikan sebagai G= (V, E,μ, Ï…) dengan V adalah jumlah nodes, E adalah jumlah sisi, μ adalah berat node, dan Ï… adalah berat sisi. Penentuan berat sisi dan nodes sendiri adalah berdasarkan beberapa parameter seperti titik tengah gravitasi untuk masing-masing region, jarak antar 2 titik tengah gravitasi, garis batas tiap region, dan lainnya.
Wn = Area( Ri) , i= 1, 2, 3, …, n


Persamaan di atas menunjukkan rumus untuk mencari sebuah berat dari node dengan menggunakan parameterparameter yang telah disebutkan di atas. Berat tiap region ini yang akan digunakan untuk membuat sebuah kunci. Dapat juga digunakan berat sebuah sisi untuk menentukan kunci, parameter yang digunakan adalah :
·         Adj-P adalah batas antara 2 region yang bersinggungan atau saling bertetangga
·         Node-d adalah jarak antarnodes yang dihubungkan oleh sebuah sisi
·         Diff-v adalah perbedaan direction dari dua region

Dari parameter diatas, dibuat persamaan untuk sebuah sisi adalah

 We = Adj p × Node d × Diff v

Untuk detail penurunan kedua persamaan tidak akan dibahas pada makalah ini. Namun disinilah proses pembuatan kunci unik yang didapat dari sistem biometrika yang digunakan. Himpunan solusi salah satu dari 2 persamaan tersebut digunakan untuk
membuat kunci enkripsi dan dekripsi.

3.4 VERIFIKASI CITRA SIDIK JARI
DENGAN METODE POIN MINUTIAE
Poin Minutiae adalah sejenis titik yang terbentuk pada sidik jari. Ada beberapa jenis minutiae atau dapat juga disebut dengan ridge, antara lain ridge ending (akhir), ridge crossing (persilangan), dan fitur kecil yang terbentuk dari pecabangan ridge pada sidik jari disebut ridge birfurcation. Pada gambar 7 ditunjukan bentuk dari minutiae sidik jari.
Gambar 7. Ridge Sidik Jari

3.4.1. Proses Verifikasi
Verifikasi merupakan proses pencocokan sejenis dengan identifikasi hanya saja pada proses verifikasi, sidik jari dicocokan satu-satu dimana setiap sidik jari masukkan diperbandingkan dengan satu template sidik jari tertentu yang tersimpan sebelumnya. Kaluaran dari program ini adalah apakah proses verifikasi berhasil atau gagal.
3.4.2 Perbaikan Citra
Tahap pertama adalah pemrosesan citra sidik jari. Pada tahap ini citra sidik jari hasil scanning akan ditingkatkan kualitasnya melalui beberapa proses.
Gambar 8. Proses Perbaikan Citra
Proses grayscaling dilakukan dengan mengkonversi citra warna menjadi citra hitam putih dengan merata-rata nilai ketiga elemen warna setiap pixel. Segmentasi merupakan proses untuk memisahkan obyek pada suatu citra dari daerah latar belakangnya. Setelah itu citra yang disegmentasi dinormalisasi dengan menstandarisasi nilai intensitas suatu citra dengan menyesuaikan cakupan derajat keabuan sehingga berada pada cakupan nilai yang diharapkan. Proses Image Orientation and Image Frequency digunakan untuk proses penapisan citra sidik jari.

3.4.3. Ekstrasi Minutiae
Ada tiga tahap dalam Image Extraction ini, diantaranya adalah :
Binerisasi, Penipisan pola dan deteksi minutiae. Konversi citra pada proses binerisasi dilakukan dengan operasi pengambangan sehingga didapatkan keberadaan obyek berupa alur guratan sidik jari. Penapisan pola bertujuan mengurangi bagian yang tidak perlu. Kemudian citra hasil penipisan dideteksi minutiae menggunakan metode crossing number. Poin minutiae dideteksi dengan memindai tetangga local pada masing-masing pixel ridge pada citra dengan menggunakan ukuran window 3 x 3. Kemudian nilai crossing number dihitung, yang didefinisikan sebagai separuh penjumlahan dari perbedaan antara pasangan-pasangan pixel yang bersebelahan pada eight-neightbourhood.

4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari jurnal ini adalah, rancangan sistem enkripsi dan dekripsi menggunakan sistem biometrika. Pembacaan dari perangkat keras system biometrika yang unik untuk tiap orang akan menghasilkan satu kunci yang unik pula. Kunci ini akan dikonversi sedemikian hingga menghasilkan sebuah kunci untuk melakukan enkripsi plainteks menjadi cipherteks. Untuk proses dekripsipun juga demikian, kunci unik yang diperoleh dari pembacaan sistem biometrika digunakan sebagai kunci untuk dekripsi cipherteks menjadi plainteks. Serta menggunakan sidik jari dapat memberikan solusi untuk melindungi dan memproteksi data dan informasi penting.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] http://www.informatika.org/~rinaldi/
Kriptografi/2006-
2007/Algoritma%20Kriptografi%20
Klasik%20(bag%203).ppt ,
Oktober 2011
[2] http://www.informatika.org/~rinaldi/
Kriptografi/2009-2010/kripto09-
10.htm , Oktober 2011
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Biometr
ics, Oktober 2011
[4] James L.Wayman,”A Generalized
Biometric Identification System
Model”, IEEE, 1998.
[5] Maintenance and Service Guide,
HP Compaq 2210b Notebook PC,
2009