Selasa, 03 Januari 2012

PARAGRAF (ALENIA)

BATASAN PARAGRAF
      Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat
     Bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubung-hubunan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran
SYARAT PARAGRAF
     Kesatuan bentuk/ kohesi
     Kesatuan makna/ Kepaduan/Koherensi
Struktur paragraf
Paragraf diawali dengan sebuah kalimat yg disebut KALIMAT TOPIK. Dalam kalimat topik kita temukan IDE POKOK paragraf. Kalimat topik yang masih umum diperjelas dengan kalimat-kalimat yang disebut KALIMAT PENJELAS.

KALIMAT TOPIK
  1. Dari kalimat topik kita ketahui GAGASAN POKOK atau IDE POKOK.
  2. Kalimat topik memuat dua hal penting : TOPIK dan IDE PENGONTROL.
Perhatikan contoh berikut
          Cinta sejati memerlukan pengorbanan
          Cinta sejati memerlukan perhatian dan perawatan
          Cinta sejati memerlukan kepercayaan.
          Ingin Sukses harus banyak belajar.
Perhatikan bagan di bawah ini:
Perhatikan paragraf berikut
Remaja Indonesia memiliki resiko tinggi terjangkit paru kronis akibat rokok. Resiko tersebut disebabkan murahnya harga rokok di Indonesia. Sebagai perbandingan di Indonesia harga satu bungkus rokok 6 ribu rupiah sedangkan di singapura mencapai SGD 11 ( sekitar 60 ribu rupiah ). Rokok sangat terjangkau para remaja yang notabena belum bekerja. Lebih lanjut hasil riset menemukan bahwa di Indonesia berkembang pola merokok pada remaja dan kaum wanita. Lebih buruk lagi, tren merokok di kalangan remaja terus meningkat. Menurut Antonio, remaja yang sudah merokok sejak dini mempercepat resiko terserang penyakit paru kronis.

ket.
yang dicetak tebal adalah topik
yang dicetak miring adalah ide pengontrol
yang ditik biasa adalah kalimat penjelas

Jenis paragraf
      Jenis-jenis paragraf Berdasarkan letak gagasan utamanya, berupa: deduktif, Induktif, campuran, dan naratif.
       Berdasarkan pola umum pengembangannya paragraf berupa: sebab-akibat, analogi, pertentangan, perbandingan, contoh-contoh, definisi, klasifikasi,
      Berdasarkan bentuk atau sifat isinya berupa: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Paragraf persuasif
      Jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
2. Paragraf argumentatif
      Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.
3. Paragraf naratif
      Jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
4. Paragraf deskriptif
      Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu denan bahasa.
5. Paragraf Ekspositoris
   Jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.

      Menurut fungsinya dalam karangan berupa: Paragraf pembuka, Paragraf pengembang, dan Paragraf penutup
1. Paragraf pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
Fungsi paragraf pembuka:
ü  Menghantar pokok pembicaraan
ü  Menarikminat dan perhatian pembaca
ü  Menyiapkan/menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan
Beberapa bentuk untuk menulis paragraf pembuka:
ü  Kutipan, peribahasa, anekdot
ü  Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
ü  Suatu tantangan atas pendapat/pernyataan seseorang
ü  Uraian tentang pengalaman pribadi
ü  Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
ü  Sebuah pertanyaan
2. Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebenarnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.
Paragraf pengembang dalam karangan bisa difungsikan untuk:
ü  Mengemukakan inti persoalan
ü  Memberi ilustrasi atau contoh
ü  Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
ü  Meringkas paragraf sebelumnya
ü  Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
3. Paragraf penutup
   Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (bab, subbab) atau simpulan seluruh karangan.
Penyajian paragraf penutup harus memperhatikan:
ü  Tidak boleh terlalu panjang
ü  Berisi simpulan sementara atau simpulan akhir
ü  Hendaknya dapat menimbulkan kesan mendalam bagi pembaca

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara sbb.: 

1. Cara Pertentangan
Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.

2. Cara Perbandingan
Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi,sedangkan, dan sementara itu.



3. Cara Analogi
Adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan. Analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.

4. Cara Contoh-contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dll, adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangan paragraf dengan contoh.

5. Cara Sebab-Akibat
Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, dari segi penyebab maupun akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.

6. Cara Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi. Kata adalah jika ada sesuatu yang didefinisikan dengan kata benda, yaitu digunakan saat mendefinisikan kata sifat/kerja.
Ialah digunakan untuk menjelaskan sinonim suatu hal, merupakan digunakan untuk mendefinisikan pengertian rupa/ wujud.

7. Cara Klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata/ ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar